Thursday 7 November 2013

Alfalfa dan apa kaitannya dengan ASI ?




A-L-F-A-L-F-A !!!!!!!!!!!


Raja segala makanan!

Mari kita lihat apa khasiat dan keistimewaannya. Alfalfa dapat digunakan bila anda menghadapi gelaja-gejala berikut.

Bengkak, keputihan, sakit sendi, arthritis, ulser, penyakit perut, masalah kolon, sakit ulu hati, hernia, sembab air, tiada selera makan, bengkak pergelangan kaki dan kaki, sinus, alergi, gout (encok/rematik), bau badan, kaki busuk, nafas berbau, serta tujuan detoksifikasi.

Alfalfa adalah alami, antihistamin, diuretik, membantu pencernaan, kaya dengan serat dan klorofil, kaya dengan mineral, baik untuk penderita kencing manis, merendahkan kolestrol, dan anti-tumor serta anti-bakteria.


VITAMIN yang ditemui dalam Alfalfa:


Vitamin A – untuk penglihatan. Membangun ketahanan terhadap infeksi, terutama dalam saluran pernafasan; meningkatkan pertumbuhan sel; membuat kulit yang sehat dan penting semasa kehamilan.
Vitamin E – melindungi sel-sel terhadap kerusakan dari paparan sinar matahari dan pencemaran udara; kesehatan jantung, kardiovaskular dan kesehatan otot; memperbaiki fungsi imun; menguatkan otot di dalam badan; membantu membawa nutrisi ke sel-sel dan membantu menguatkan dinding pembuluh darah; membantu fokus mata.

Vitamin U – meningkatkan kesehatan badan untuk mengatasi ulkus peptikum.

Vitamin B6 – membantu asimilasi makanan dan metabolisme protein dan lemak; menguatkan kesehatan saraf dan kulit; membantu mengurangkan mual.

Vitamin K – penting bagi pembekuan darah; penting dalam fungsi hati; menambah kebugaran dan panjang umur. 

Vitamin D – mengontrol penggunaan kalsium dan fosforus di dalam badan dan oleh itu diperlu kan untuk pembentukan gigi dan tulang yang kuat dan sehat.


MINERAL yang ditemui dalam Alfalfa: 


Kalsium – membangun dan memelihara tulang dan gigi; membantu darah membeku, membantu dalam kebugaran dan daya tahan; mengontrol detak jantung, melegakan saraf.

Zat Besi – diperlukan dalam pembinaan hemoglobin; membantu pengangkutan oksigen di dalam darah.

Kalium – perlu bagi saraf otot, tindakan jantung dan tindak balas enzim; juga untuk mencerna lemak.

Fosforus – diperlukan untuk tulang yang normal dan struktur gigi. Saling berkait dengan tindakan kalsium dan Vitamin D. Meningkatkan peranan tisu saraf.

Klorin (klorida) – elektrolit penting yang membersihkan dan menyucikan badan; mengontrol metabolisme lemak, gula dan kanji.

Sodium – mengontrol keseimbangan cairan di seluruh badan, menetralkan asam, menghalang pembekuan darah, mengaktifkan limpa, usus dan fungsi perut.

Silikon Magnesium – membantu badan untuk menangani sembelit; ketahanan saraf; melindungi kulit dan badan, dan merangsang fungsi otak.

Lain-lain KEISTIMEWAAN Alfalfa:



Alfalfa merupakan salah satu sumber klorofil empat kali lebih tinggi daripada sayuran biasa. Telah banyak dilakukan kajian ilmiah tentang khasiat klorofil diantaranya sebagai pembersih dalam tubuh, pembentukan sel darah, mengatur keseimbangan asambasa tubuh, peningkatan daya tahan, serta penggantu sel yang rusak.

Kaya dengan protein – 18.9% berbanding daging lembu ,3.3% berbanding susu dan 13.1% berbanding telur. (Otot terdiri protein dan kurang protein menyebabkan keletihan dan kelesuan) 

Banyaknya kandungan Vitamin dan Mineral dalam ALFALFA menjadikan dia disebut Raja Segala Makanan.
Lalu apa peranan Alfalfa dengan ASI ???
Apa yag menyebabkan ASI dapat dibooster dengan mengkonsumsi Alfalfa ???
Mengapa Alfalfa dapat memperbanyak ASI ???

ALFALFA Pelancar ASI 




Perannya sebagai pelancar ASI tidak lepas dari kandungan gizinya yang sangat lengkap seperti yang sudah dijelaskan diatas. Selain itu, Alfalfa mengandung zat fitoestrogen yang berfungsi menyeimbangkan hormon estrogen, oksitosin, dan prolaktin selama menyusui.

Hormon oksitosin dan prolaktin, keduanya memiliki peran penting untuk mengatur produksi dan sekresi ASI. Fungsi hormon prolaktin merangsang sel-sel penghasil susu untuk memproduksi susu. Sedangkan, hormon oksitosin merangsang sel-sel otot untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan ASI yang terproduksi terdorong mengalir melalui pembuluh menuju muara saluran ASI. Selain itu, hormon oksitosin juga membantu tubuh ibu dalam mempercepat kembalinya ukuran rahim kepada posisi semula.

Jika selama hamil, tubuh ibu mulai memproduksi beberapa hormon yang menstimulai munculnya ASI dalam payudara, misalnya hormon estrogen yang berfungsi untuk menstimulasi sistem saluran ASI agar membesar. Namun, setelah ibu melahirkan maka tingkat estrogen akan turun, bahkan akan semakin menurun saat proses menyusui. Nah, menurunnya tingkat estrogen tersebut sangat menguntungkan bagi ibu karena dapat mengurangi risiko kanker rahim dan kanker ovarium.


Dia mengatur urusan dari langit ke bumi… (QS As-Sajdah, 32: 5)

Silahkan hubungi saya untuk best price ^^